Proofreading sebelum menerbitkan tulisan


 

Assalammualaikum warohmatullohi wabarokatuh.


Alhamdulillahirobbil alamiin.Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,dan tak lupa sholawat serta salam kehadirat Nabi Muhammad SAW .


Apa kabarnya bapak ibu semua pecinta litesasi.

Semoga kita semua selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT.


Malam ini kita bertemu kembai dalam resume acara pertemusn ke 12. Gelombang kelas Belajar menulis Nasional  KBMN PGRI


Acara diselenggarakan pada hari : Jumat

tanggal ,3 Februari 2023

jam:,19.00- 21.00 WIB


Dan sebagai nara sumbernya adalah 

Bapak Susanto.S.Pd

dan moderator adalah.

Bu Helwiyah S.Pd


Tema :Proofreading sebelum menerbitkan tulisan


Acara di buka dengan pantun oleh  Ibu moderator:


Bunga sekuntum Mekar berseri,

Disunting gadis dari Betawi,

Assalamu Alaikum pegiat literasi,

Salam jumpa dengan Bu ewi


Untuk mengenal seseorang lebih jauh, bisa kita kenali lewat tulisannya..


Pernah Membaca tulisan yang salah ejaan dan typo pengetikan ?

Bagaimana rasanya?


Jika kita di posisi penulisnya , apa yang harus dilakukan sebelum  tulisan dipublish?


 Judul.materi malam ini adalah :


"Proofreading sebelum Menerbitkan Tulisan"


Apa itu proofreading ?


Malam yang sejuk ini kita akan menyimak materi yang akan disampaikan oleh Pak Susanto S.Pd....


Dan Pak Susanto sebagai Nara sumber mulai mengisi materi:


Halo, semua! Bapak dan Ibu Guru (semoga sebagian besar guru) yang pasti sudah sangat hebat. Terima kasih Bu Moderator. 


Bapak Susanto yakin, Bapak dan Ibu sudah pernah mendapat materi tentang proofreading, apalagi para alumni yang merasa belum puas ikut pada gelombang sebelumnya, dan masih betah untuk terus belajar. Kita semua adalah pembelajar.

 yang juga alumni kelas KBMN Gelombang 15


Beberapa bulan setelah Indonesia dinyatakan Pandemi Covid-19

 Lalu pada Gelombang 19 kalau tidak salah, beliau diajak untuk mengisi materi yang *'membosankan* ini he he he he ....

 Nah, KBMN 28 adalah tantangan buat nara sumber  agar materi kita ini, terutama bagi teman-teman yang ikut gelombang sebelumnya, tidak membosankan ๐Ÿ™‚ Sehingga resumenya tampil dalam bentuk lain.


Jika ingin mengetahui *apa, mengapa, bagaimana* proofreading, saya mengambil satu di antara resume yang saya dokumentasikan.


: Kali ini kita akan praktik aja _deh_ agar tulisan kita minim kesalahan, jika tidak bisa sempurna 100%.

 Simpan dan baca dulu, ambil inti sarinya agar terhindar dari *saltem* salin tempel. 

Kebetulan.

 Sebelum menorehkan resume dan uji praktik  dari pak D....: Apakah dari tim solid pernah melakukan proofreading?


 Jika *"teori"* melalui resume pak Fatch sudah kita ketahui, lalu tiba saatnya kita praktik.

 Setelah tulisan 'jadi' langkah selanjutnya adalah melakukan swasunting atau padanannya barangkali *self editing*, ya?


 Alat yang digunakan untuk membantu kita melakukan proofreading, tentu saja KBBI dan PUEBI yang sejak 16 Agustus 2022 diganti dengan EYD

 Ketetapan itu merujuk pada Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.


 Ada beberapa perubahan misalnya:

 Perubahan *kaidah, yaitu pengkhususan penulisan bentuk terikat maha- untuk kata yang berkaitan dengan Tuhan*.


Pada ejaan sebelumnya, aturan penulisan *kata terikat maha-* ada yang dipisah dan digabung sesuai syarat dan ketentuannya.


Sementara *pada EYD edisi V, aturan penulisan kata terikat maha- dengan kata dasar atau kata berimbuhan yang mengacu pada nama atau sifat Tuhan, semua ditulis terpisah dengan huruf awal kapital sebagai pengkhususan*.


Contohnya: *Yang Maha Esa, Yang Maha Pengasih, Tuhan Yang Maha Pengampun*.

 Aturan penggunaan tanda baca, sepertinya tidak ada perubahan.


O, ya. Pak susanto memiliki contoh paragraf yang di ambil dari laman kompasiana, tangkapan layar dilakukan baru saja, untuk Anda perbaiki. Lalu, kirimkan kepada beliau, jika banyak yang benar, akan undi dan akan mendapat hadiah buku, di dalamnya ada tips menulis dialog dalam tulisan fiksi seperti cerpen. Bukunya karya bersama para blogger .


 Ini materi yang jika Bapak dan Ibu berkenan melakukan proofreading, kirimkan kepada saya file word-nya. Font TNR, Arial, atau Tahoma, lebih saya sukai.

 *Ditunggu ya, Bapak dan Ibu. Untuk sang penulis, yang tulisannya saya cuplik, saya mohon berkenan dan berbesar hati.*


Selanjutnya kita mssuki sesi tanya jawab.


Pertanyaan 1:.

Dari Bapak 

 *Evridus Mangung* - Peserta KBMN 21. 

Apa bisa dibenarkan menulis sebuah kalimat tanpa mengulangi subjeknya. Misalnya:


 *Lelaki ditemani senja. Menatap mega tanpa kata.*


Pertanyaan 2. Didalam pemaparan tentang gambar swasunting disebutkan salah satu aplikasi atau editing tools. Jujur, saya baru mendengar aplikasi ini. Pertanyaan saya, apakah aplikasi ini bisa didownloload? Jika ya, bolehkah dishare linknya atau apakah ada di playstore? Terima kasih. Salam๐Ÿ™๐Ÿ™


jawaban 1

 Waow, Pak Ev, penulis kawakan, terima kasih pertanyaannya. Salam juga untuk Bapak.


 Jawaban1. Untuk puisi, tiada salahnya, Bapak. Untuk esai, masukkan ke dalam kalimat majemuk.


jawaban : P2. Saya pun baru nemu, Pa. Ha ha ha. Satu di antara 'tools' itu adalah Google Docs


 Pertanyaan 2:

Dari ibu Imro'atus Sholihah _ Jombang Jatim

Selama ini mungkin kita lebih akrab dengan kata _editing_.

Apa perbedaannya dengan _Proofreading_?

Kemudian lebih penting mana antara _editing atau proofreading_?

Setahu saya di sebuah buku yang dituliskan adalah editor bukan _Proofreader_.

Berikutnya

Ada tulisan ilmiah dan non-ilmiah, ada fiksi dan non-fiksi

Bagaimana melakukan proofreading terhadap tulisan tersebut yang tentunya berbeda?


 Nanti saya salin ke Notepad lalu ke Word, dan saya periksa, mohon disertai nama ya, pak Bu


 *Jawaban 2* untuk Bu Imro'atus Sholihah. Kelihatannya sama, ya?


 Benar di buku yang ditulis adalah Editor, bukan proofreader. Tentu dengan alasan ya, Bu.


 Saya kutip dari laman uptbahasa.untan.ac.id


*Proofreading* adalah proses peninjauan kembali sebuah teks

dilihat dari aspek kebahasaan dan penulisannya. Tujuannya adalah guna mengecek kembali bahwa teks atau esai yang akan

diserahkan sudah bebas dari kesalahan pengetikan (typo), kesalahan ejaan, kesalahan grammar, atau kesalaha-kesalahan

mendasar lainnya.


 Editing, orangnya disebut editor, memeriksa lebih dari itu. Untuk penerbit Mayor, semoga saya tidak salah, Editor menyesuaikan dengan misi perusahaan penerbitan, standar tulisan. Proofreader  melakukan uji baca pada tulisan.


 kembali mengutip laman uptbahasa.untan.ac.id  >> *dibeberapa jurnal, mereka mewajibkan para penulis untuk mem-proofread artikel mereka terlebih dahulu sebelum dikirim ke editor*


 *Jawaban 3* buku nonfiksi yang padat dan bersifat teknis, akan membutuhkan waktu lebih lama untuk mengoreksi daripada yang lain (fiksi). Namun, pada fiksi yang sarat dengan dialog tentu ada aturan-aturan bagaimana menulis dialog dengan tanda baca yang benar. Ini ada dalam buku yang hendak saya jadikan GA.


 Pertanyaan 3

Bunda Ewi, mohon izin bertanya


Salah satu "tugas" Proofreading adalah memastikan tulisan itu "bisa diterima logika dan dipahami".

Permasalahannya, jika kita melakukan proofreading atas tulisan kita sendiri, pastinya kita merasa semua sudah logis dan dapat difahami. 


Bagaimana menyiasati permasalahan ini? 


Toto - Kota Bekasi


 *Jawaban* Nah, ini dia pertanyaan yanga saya tunggu. Pada pesan suara sudah saya sampaikan tadi, he he he. *JANGAN SEKALI-KALI MELAKUKAN PROOFREADING KETIKA TULISAN BELUM SELESAI ATAU BELUM JADI HINGGA PARAGRAF TERAKHIR*.

 

 Hindari kesalahan minor yang "mengganggu" kenyamanan pembaca.

Selain typo adakah ciri-ciri lain kalimat tidak efektif sehingga tulisan kita renyah dibaca? *Ada* pedomani EYD untuk penggunaan tanda baca dan tentu saja kosa kata. Kalau kalimatnya muter-muter dengan kosa kata yang itu-itu saja, ya _bosenin_ dan membuat kalimat tidak efektif.


 Masya Allah, dari sekian kali  mengisi materi ini, kali ini antusias Bapak dan Ibu luar biasa. Nara sumber pernah menunggu lama (tidak ada yang bertanya) dan mengetik seperlunya. Lha ini, Waow .... sampai seperti keriting jemari beliau  di papan ketik eksternal laptopnya.

 Sekali lagi, 


*Berbaris-baris dahulu,* 

*memanjat dinding kemudian,*

*nulis-nulis saja dahulu,*

*lakukan proofreading belakangan*.



Demikianlah resume saya untuk pertemuan kali ini.Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

terutama unyuk saya pribadi.

Apabila ada kesalahan saya mohon maaf.


Saya sudahi dengan wabillahi taufik walhidayah.


Wassalammualaikum warohmatullohi wabarokatuh.


Kota hujan,20 Februati 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini