2.Ramadhan ini, Ucok bersama Ayah.


"Ucok... main yuuk ke istal!"ajak Ibnu dan Alvi sambil mengayuh sepedanya.

"Ayo ...!"jawab Ucok menyahut panggilan teman - temannya sambil menggowes sepeda balapnya dengan sedikit  kencang.Agar tidak ketinggalan terlalu jauh.Dan akhirnya mereka pun menghilang diujung gang di area perumahan mereka.Tujuan mereka bersepeda adalah istal kandang kuda milik seorang artis ternama ibu kota yang jaraknya dekat dari rumah mereka di kawasan puncak Bogor.Jika ditempuh dengan sepeda hanya sekitar 5 menit.


Karena rutin setiap  weekend ,di hari Sabtu ataupun Minggu serta hari libur pasti banyak tamu pengunjung istal tersebut.Mereka yang datang umumnya dari Jakarta.Mulai dari belajar menunggangi kuda,sampai yang makan - makan ataupun hanya sekedar berswafhoto .


Ucok orang - orang memanggil anak tersebut.Anak laki - laki berbadan  kecil, kurus berusia 9 tahun dan sudah bersekolah kelas 3 SD.Itu panggilan pemberian opungnya.Karena kedua orang tua Ucok berasal dari suku Batak Medan.Nama aslinya adalah Ikhsan Noor Muhammad Ismail.Nama itu di dapat dari pemberian Atok dan opungnya di kampung.Karena ketika ayahnya memberitahukan tentang kelahiran anak ke empatnya kepada keluarga di Medan. Atoknya mendengar tentang kelahiran cucunya itu beliau baru pulang sholat jumat dari Mesjid Nurul Ikhsan.Yang berada di kampung mereka.

Makanya di beri nama Ikhsan.Dan Ikhsan ini adalah anak pertama dan  cucu pertama laki - laki di keluarga mereka.Setelah ke 3 kakaknya semua perempuan.

Bayangkan jika Atoknya baru pulang dari pasar Sukarame jangan - jangan dikasih nama Sukarame.


Sudah dari beberapa hari ini ayah Ucok merencanakan untuk pulang kampung ke Medan.Karena kemarin mendapat telepon kalau atoknya Ucok lagi sakit.Tapi setiap sudah menyiapkan keberangkatan Ucok selalu menangis dan tidak rela ditinggal ayahnya.Hingga menjelang Ramadhan.


Entah alasan apa saja yang dijelaskan tapi ucok seperti tidak mau menerima.Bahkan sudah diiming- imingi akan dibelikan Hp ,karena Ucok belum punya.

Dan Ucok selalu membela dengan kata- kata pokoknya ayah jangan ke pergi ke Medan.Dan yang dilakukan Ucok setiap ayahnya pergi selalu diikuti,bahkan tidurpun ayahnya dipeluk dan tangan ayahnya tidak pernah dilepaskan


Akhirnya sang Ayah mencoba merenung dan memahami keinginan sang anak.Disadarinya selama 2 kali Ramadhan kemarin beliau tidak ada disisi anak laki - laki satu - satunya.

Terpikirkan olehnya bagaimana Ucok harus sholat dan tarawih ke mesjid.

Ketika tahun - tahun kemarin masih bisalah di bawa sama istrinya.Tapi dengan bertambah umur dan besar badannya mana mungkin Ucok sholat bersama perempuan di Musholla.

Ucok harus dibiasakan sholat berjamaah di mesjid.


Dan alhamdulillah Atoknya di medan pun berangsur baik.Memang hak anak itu ada pada orang tua.Alhamdulillah Ramadhan ini ,Ucok bersama Ayah.

Berkah bulan Ramadhan.


Kota hujan,24 Maret 2023.

2 Ramadhan 1441 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini