4.Gulai ayam untuk sahur Aisyah


"Mak,kenapa sih kita selalu sahurnya pakai tahu dan tempe terus.Sekali - kali pakai ayam gulai dong!"

Protes Aisyah sambil memasukkan potongan tempe goreng ke mulutnya yang kecil.


"Iya...nanti kalau mamak punya uang mamak beliin!"

Jawab Mamak tersenyum tipis sambil menyiapkan minuman untuk Aisyah.


"Sekarang makan dulu yang cepat.Nanti keburu imsak !"

Perintah Abah sambil mencuci tangannya dan berjalan ke arah kamar mandi.


"Alhamdulillah kita sudah bisa makan,masih banyak orang lain yang lebih kekurangan dari kita!"


Nasihat Bang Faisal menenangkan adiknya.Khawatir adiknya terus meminta hal yang sepertinya belum bisa dipenuhi oleh kedua orang tua mereka.


"Sahur itu dengan apa saja tidak harus dengan daging ayam !"


"Iya bang ,tapi Aisyah mau makan sahur pakai ayam gulai ,yang kayak dirumah makan padang itu bang !"

"Kalau makan pakai gulai ayam bisa tambah berkali - kali bang ,jadi kalau banyak makan puasanya kan jadi kuat ".


"Iya ,kita doain biar Mamak dan Abah ada rezekinya.Biar kita bisa sahur pakai ayam gulai"


Sepertinya pertanyaan ini sudah sering di ucapkan Aisyah baik secara langsung ataupun sambil tidak sengaja memancing agar mamaknya mau memasak gulai ayam.


Mamak hanya bisa mengelus dada sambil mencoba berpikir keras kira - kira dari mana dia bisa mencari uang agar bisa memasak gulai ayam.

Sepengetahuan Mamak harga daging ayam ketika menjelang Ramadhan dan bulan puasa harga - harga barang bertambah mahal apa lagi daging ayam.


Apalah daya Mamak yang hanya guru mengaji anak - anak kecil di rumah.Yang bayaran infaqnya tergantung keikhlasan orang tua murid dan kadang kala waktunya juga tidak bisa ditentukan.

Tapi hebatnya Mamak tetap melakukan profesi itu sudah bertahun - tahun lamanya.Dan Mamak tetap sabar dan ikhlas menjalaninya.


Sedangkan Abah kerjanya tidak jelas hanya tergantung panggilan orang.Abah bisa sedikit memperbaiki listrik, merapihkan kerusakan di rumah ataupun membersihkan kebun orang.

Dan biasanya pekerjaan itu akan ramai menjelang bulan Ramadhan atupun Hari Raya.

Tapi sayangnya dari menjelang puasa sampai  puasa sudah 4 hari tapi orang - orang belum ada yang membutuhkan jasa Abah .

Jadi untuk mengisi waktu Abah hanya bercocok tanam di kebun belakang rumah.Dan itu hanya menanam sedikit sayuran dan singkong.


Mamak mencoba berikhtiar menjajakan hasil kebun Abah ke para tetangga.Alhamdulillah hasilnya  bisa untuk  makan hari ini.


"Ya Allah Aisyah mau sahur pakai ayam digulai semoga Mamak dan Abah ada rezekinya .Aamiin".


Terdengar jelas doa Aisyah ketika selesai sholat shubuh.Semakin sedih rasa hati Mamak mendengarnya.Mamak hanya bisa mengelus lembut rambut Aisyah dan memeluknya sambil berkata 

"Aamiin yang sabar ya Aisyah,nanti Mamak usahakan supaya Aisyah bisa makan ayam gulai".


Karena ingin menyenangkan hati Aisyah Mamak mencoba mendatangi warung daging ayam disebelah toko Kelontong yang berada di sebrang jalan dekat rumah.


Dan bertanya 

berapa harga ayam sekilo,disebutkan sejumlah harga.Mamak hanya terdiam kalaupun uang yang ada dibelikan ayam paling hanya dapat setengah kilo. Terus untuk beras dan kebutuhan lainnya bagaimana?Biarlah, asalkan bisa buat sahur Aisyah pikir Mamak dalam hati.Tapi untuk kebutuhan yang lainnya bagaimana???.


Tapi ketika Mamak termenung memikirkan berapa yang harus dibeli ayamnya.Mamak melihat Tukang ayam tersebut sudah sibuk melayani pembeli yang lain.

Karena Mamak merasa uangnya tidak cukup untuk membeli daging ayam maka Mamak pun menyingkir berlahan dari tempat tersebut.


Dan seperti biasa akhirnya menu berbuka untuk malam ini masih sama ,tahu dipotong kecil ditumis bersama sayur sawi.Dan rencananya untuk makan sahur nanti tahu oseng campur toge.


Walaupun tetap makan dengan lahap tapi terpancar jelas kekecewaan di mata Aisyah ,tapi kali ini sudah tidak ada lagi suara ataupun kicauan kecilnya yang biasa mengiringi makan.

Mamakpun faham,jika putri kecilnya ini merajuk hatinya karena keinginannya tak juga terpenuhi.


Menjelang   Isya biasanya segera bersiap untuk sholat tarawih di Mesjid seperti biasanya tapi kali ini Aisyah terlihat hanya terdiam di kamarnya.Entah apa yang sedang dilakukannya.Baru ketika terdengar adzan baru bergegas ke Mesjid.Tak ada suaranya.


Selesai sholat tarawih dari mesjid biasanya semua berkumpul di ruang keluarga yang merangkap ruang makan dan dapur.Itu tempat favorit untuk menghabiskan sisa berbuka tadi.

Tapi yang terlihat hanya Bang Faisal .


"Abah kemana Bang Faisal ?"Tanya Mamak kepada Faisal yang sedang minum teh manis.


"Tadi pas pulang tarawih Abah abang lihat berjalan bersama Wak Joko.Sepertinya Abah ikut kerumah Wak Joko"


"Wak Joko suaminya Uni Ida ?Yang rumahnya dekat kontrakan Haji Ahmad?"


Bang Faisal hanya mengangguk sambil menghabiskan sisa minumnya.


Dan hampir jam 10 Malam Abah pulang.anak - anak pun sudah tertidur.Karena kelelahan Abah langsung tertidur dan tidak membangunkan penghuni rumah yang lain.


Mamak yang pertama bangun untuk mempersiapkan sahur.Setelah sholat tahajud langsung ke dapur.Tapi ketika membuka tudung saji di meja makan Mamak kaget kok ada rantang makanan.Dan ketika dibuka Mamak berucap syukur berkali - kali.

"Alhamdulillah ...Alhamdulillah Ya Allah.Akhirnya keinginan Aisyah terpenuhi juga.

"Itu gulai ayam dari Uni Ida,tadi malam Abah membantu Wak Joko merapihkan rumah dan barang - barang yang mau di bawa ke Padang".

"Mamaknya Uni Ida lagi sakit ,jadi harus pulang tadi malam juga "

"Alhamdulillah ,Abah dikasih daging ayam gulai dari Uni Ida.Baru di masak tadi malam untuk bekal sahur mereka di jalan"

"Alhamdulillah "

Dan ketika tiba waktunya makan sahur terlihat jelas kebahagiaan dan kegembiraan di wajah Aisyah .Tidak henti - hentinya dia berucap :

"Alhamdulillah ,terima kasih Abah,Aisyah sayang Abah dan Mamak."


Alhamdulillah keberkahan bulan Ramadhan mengabulkan satu keinginan anak hamba yang belum bisa hamba wujudkan.

Doa Mamak dalam hati sambil mengusap air mata di sudut matanya yang hampir jatuh.


Kota Hujan,26 Maret 2023

4 Ramadhan 1441 H

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Pertemuan Pertama di km