*Ramadhan Tanpa Ayah Bunda*
Assalammualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Alhamdulillahirobil alamiin.Segala puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT.Dan tak lupa sholawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.Yang kita harapkan syafaat dan bantuannya di kemudian hari kelak.Aamiin.
Marhaban yaa Ramadhan.
Alhamdulillah kita dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadhan tahun ini.Ramadhan 1441 H.Bulan yamg penuh berkah ,Rahmah dan Maghfirah.Bulan yang ditunggu - tunggu oleh semua umat islam di dunia ini.
Tidak terasa begitu cepatnya bulan Ramadhan telah datang kembali.Semua umat islam menyambutnya dengan penuh rasa bahagia dan bersyukur karena masih diberi umur panjang agar diberi kesempatan untuk bisa beribadah di bulan ini.
Kemeriahan dan hiruk pikuk menyambut Ramadhan tahun ini sudah mulai terasa dari hampir sebulan dari kemarin.
Mulai banyaknya tulisan- tulisan,spanduk- spanduk,iklan- iklan baik di media cetak ataupun media elektronik.
Belum lagi promo - promo dari segala perusahaan penyedia kelengkapan untuk beribadah selama bulan Ramadhan.
Banyak yang berbahagia menyambut bulan Ramadhan tapi tidak sedikit yang hatinya mulai resah dan gelisah serta sedih menyambut Ramadhan ini.
Sedih mungkin Ramadhan tahun ini tidak bersama orang - orang yang disayang.Bisa jadi kehilangan karena ditinggal pergi untuk selamanya oleh suami,istri,anak atau orang tua,bisa juga kakak atau adiknya.
Contohnya seperti saya pribadi,Ramadhan tahun kemarin saya melewati Ramadhan tanpa adanya Ayah dan suami di samping saya.Karena ayah saya sudah meninggal dan suami serta anak perempuan saya yang pertama tinggal di Medan karena mengurus Bapak mertua yang sedang sakit keras.
Jadi saya di Bogor hanya bertiga ,dengan anak kedua dan ketiga.Kami menjalani Ramadhan tahun dengan berat dan penuh perjuangan.Tetapi alhamdulillah bisa bisa dijalani dan mampu terlewati.Dan itu terjadi hingga 2 tahun lamanya.
Setelah terlihat keadaan Bapak mertua saya mulai membaik akhirnya suami dan anak saya kembali ke Bogor.Dan alhamdulillah tak lama kemudian anak pertama saya mendapat pekerjaan di Kota Jakarta.
Tapi menjelang datangnya bulan Ramadhan tahun ini musibah kembali menimpa kepada saya dan keluarga ,tepatnya tanggal 18 Januari 2023 malah Mamak saya yang meninggal dunia dalam usia 73 tahun.Tidak ada penyakit yang serius.Mungkin memang karena pengaruh umur.
Rasanya kesedihan saya tidak bisa diungkapkan dengan kata- kata ataupun tulisan.Hanya bisa menangis dalam hati.
Dan di Ramadhan ini saya hanya bisa mendoakan kedua orang tua saya dan semua orang - orang yang mendahului kita agar mendapatkan tempat yang layak disisi sang Ilahi Robbi,diampuni segala dosanya dan diringankan siksa kuburnya.
Alfatihah ...
Aamiin.
Semoga kita semua masih diberi kesempatan untuk beramal ibadah sebaik- baiknya di Ramadhan tahun ini.
Selamat menjalankan ibadah puasa.
Taqqoballahuinna waminkum taqobbal ya kariim.
Wassalammualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Kota Hujan,23 Maret 2023
1 Ramadhan 1441 H
Terima kasih infonya Bu
BalasHapusAamiin. Yang sabar ya bun..
BalasHapusWah keren
BalasHapusMapir yuk https://www.kompasiana.com/joniponsen5402/641c21afd3aa0f7d667866b2/golongan-yang-dirindukan-surga
Tetap semangat Bu
BalasHapusLanjutkan bu
BalasHapusTulisan ibu cukup mengingatkan saya akan cobaan 11 tahun yang lalu...
BalasHapus