14.Mempertaruhkan kejujuran demi sebuah nilai ✅
Alhamdulillah tak terasa puasa sudah memasuki hari ke 14.Dan besok berarti sudah pertengahan puasa.Dan tak lama kemudian Ramadan akan meninggalkan kita kembali.
Dan biasanya amal ibadah di bulan puasa meningkat drastis dan sangat pesat.Mulai dari anak - anak sampai orang dewasa berlomba - lomba untuk melakukan kebaikan.Dengan niat untuk mendapatkan pahala dan ridhonya Allah ta'ala.
Yang biasanya jarang ke mesjid sekarang jadi rutin ke mesjid.Yang tadinya tidak menutup aurat mulai menutup aurat.Yang tadinya jarang ataupun mungkin tidak pernah membaca Al- Qur'an jadi mulai rajin bertilawah.Semoga kita semua bisa istiqomah untuk melakukan kebaikan - kebaikan itu.
Demikiam juga dari pihak sekolah untuk meningkatkan dan memotivasi ibadah anak didiknya maka di edarkanlah buku untuk memantau kegiatan dan ibadah anak didik selama bulan ramadan.Namanya "Buku Kegiatan Bulan Ramadan"
Isi bukunya mulai dari pengertian Puasa Ramadan,ketentuan dalam berpuasa,waktu yang diperbolehkan puasa perbuatan yang membatalkan puasa,termasuk juga Shalat Tarawih dan witir.
Selanjutnya masuklah kebagian yang merupakan kegiatan siswa di bulan Ramadan
Dan ini adalah bagian yang suka menjadi dilema baik bagi anak didik maupun orang tua.
kalau kegiatan pussa diberi tanda check list.✅.bagi anak yang berpuasa.
Selanjutnya bagian kegiatan Shalat Fardhu.
Mungkin bagi anak yang memang terbiasa shalat 5 waktu tidak masalah.tapi bagi yang jarang - jarang ataupun mungkin tidak pernah shalat ,bagaimana?
Apalagi untuk shalat Shubuh.
Ada mungkin sebagian anak yamg takut tidak dapat nilai dengan enteng dan tanpa rasa bersalah langsung memberi tanda check list.
Dan mungkin diantara kita para orang tua ataupun guru pernah melakukan hal tersebut di masa - masa kita bersekolah dulu.
Belum lagi kegiatan yang berisi tentang kegiatan mendengarkan Ceramah atau pengajian.Anak harus bisa menyimpulkan isi ceramah dan harus menuliskan nama dan meminta tanda tangan Ustadz sang penceramah.
Ini adalah pengalaman yang sangat unik.Secara bocil sekolah di daerah jawa barat yang notabene ustadznya berceramah dengan menggunakan Bahasa Sunda.Sementara dirumah dan disekolah berbahasa Indonesia.
Belum lagi ustadz atau Imamnya ketika berceramah tidak menggunakan speaker active.Yang sudah pasti suaranya tidak terdengar jelas.
Tapi diluar semua itu,masih banyak kebaikan dan manfaatnya.Terutama untuk anak - anak yang baru belajar berpuasa ataupun sholat tarawih.
Bagaimana apakah sudah penuh buku panduan anak - anak kita???
Kota Hujan,5 April 2023
14 Ramadan 1444 H
Mantap
BalasHapus