16.Sepatu Baru Untuk Ikhsan
_Sepatu baru alhamdulillah_
_tuk dipakai di hari raya_
_tak punya pun tak apa - apa_
_masih ada sepatu yang lama_
Senandung lagu anak - anak yang dinyanyikan kakak dan adik tersebut mengiringi langkah kedua anak yang sedang berjalan menyusuri keramaian hilir mudik orang - orang pengunjung pasar di siang ini.
Siang ini kami sengaja ke Pasar Cisarua,untuk membeli sepatu baru untuk Ikhsan.Karena Ikhsan sudah bisa berpuasa setengah bulan penuh dan tarawihnya pun tidak bolong.Bahkan masih tetap semangat untuk sekolah dan mengikuti kegiatan Pesantren kilat di Kantor Desa Cibeureum dan di MD Raudatul Ulum.
Bukan hanya karena itu dibelikan ,tapi memang karena sepatu lama yang selama ini di pakai Ikhsan ke sekolah sudah mulai jelek dan sudah ada sedikit bagian - bagiannya yang sobek.
Lagipula sepatu yang dipakai Ikhsan sekolah, dibeli ketika Ikhsan kelas 1.Kenapa kok sepatunya yang cuma 1 bisa awet hingga kelas 3?Karena selama kelas 1 dan pertengahan semeseter kelas 2 belajarnya via online.Jadi sepatunya tidak pernah dipakai.Baru di kelas 3 setiap hari di pakai.
Lagipula setiap berangkat dan pulang dari sekolah di antar naik motor,jadi sepatunya jarang menginjak tanah.Dan ikhsan termasuk anak yang rapi dan duduk manis disekolah.Tapi sebaliknya jika dirumah.Tidak bisa diam selalu saja ada barang yang dibongkar tapi tidak bisa dipasang rapi kembali.
Dan hal ini yang kadang suka membuat ayah marah karena barang - barang jadi berantakan.Dan giliran dibutuhkan susah untuk ditemukan kembali.
Di pasar tidak pakai acara muter - muter mencari ke toko - toko yang lain.Langsung menuju ke toko sepatu langganan kami.Bu haji Syarifah namanya.Yang memang sudah bertahun - tahun kami beli di toko sepatu itu.
Selain Bu Hajinya ramah ,sepatu yang dijualnya juga kwalitas sepatunya bagus.Dan yang penting harganya lebih murah dari pada toko sebelah.Karena prinsip Bu Haji Syarifah berjualan untung sedikit tapi ramai pembelinya dan akan kembali membeli kepadanya.
Kalau jaman dulu model sepatu terbatas dan warnanya hanya hitam atau putih,tapi kini jenis sepatu sangat banyak sekali dan modelnya pun mulai bermacam - macam.
Dari yang polos sampai yang gemerlapan dan ada cahaya lampunya.
Kalau hanya untuk anak - anak mungkin bolehlah tapi sekarang untuk ukuran model orang dewasa pun mulai ramai model dan warnanya.
Tergantung selera dan keberanian orang yang memakainya.
Tapi banyak juga diantara kita yang membeli sepatu hanya untuk gaya ataupun koleksi semata Bahkan ada yang khusus menyediakan lemari untuk koleksi sepatunya.Mulai dari harga ratusan ribu hingga harga jutaan.Bahkan sampai memburu sepatu buatan luar negri dan hasil rancangan branded ternama.Bahkan membeli sepatu karena gengsi ataupun lagi tren.
Tapi itu kembali ke diri masing - masing.Membelu sepatu karena butuh atau karena keinginan.
Setelah selesai membeli sepatu selanjutnya mencari kebutuhan untuk berbuka puasa.
Selesai semua yang dibeli langsung bersiap untuk pulang.
Ketika menuju tempat parkir melihat ayah yang sedang mengobrol dengan pedagang penjual bumbu giling.Yang ternyata teman satu sekolah dulu di SMP dan teman satu kampung di Medan.
Otomatis kalau orang Medan yang sudah lama tak bertemu dan sekali bertemu di tanah rantau pasti pembicaraannya menjadi ramai.Dan ujung - ujungnya membahas masalah pulang kampung.
Selalu pertanyaan kapan mudik ini yang memberatkan hati untuk menjawabnya.Siapapun bila dia seorang perantau pasti menginginkan pulang kampung di hari lebaran.Tapi inilah dilema terbesar.Mau pulang tapi biayanya tidak mencukupi.Lebih baik uangnya buat kebutuhan disini saja.
Mau pulang malu ga pulang rindu.
Kamu mudik ????
Kota Hujan,7 April 2023
16 Ramadan 1444 H
Iya ,betul anak harus dari sekarang mandiri dan jangan boros ya Bu ?
BalasHapus