28.Ramadan mengajarkan anak mencintai Al Qur'an.


Apa kabar sahabat pecinta literasi Indonesia?

Semoga kita semua selalu sehat dan dalam lindungan Allah SWT.


Alhamdulillah kita telah memasuki puasa hari ke 28.Berarti bulan Ramadan tinggal 2 hari lagi.


Selama bulan Ramadan aktivitas membaca Al - Qur'an semakin meningkat pesat.

Dan semoga aktivitas tilawah ini bisa berkelanjut untuk masa- masa selanjutnya.

Yang tadinya jarang ataupun tidak pernah tilawah ,jadi rajin dan mulai membuka walaupun hanya beberapa lembar.Yang tadinya masih kadang - kadang jadi lebih rutin tilawahnya.Bahkab yang tidak pernah khatam dalam 11 bulan kemarin di bulan Ramadan bisa khatam dalam sebulan.Apalagi yang sudah istiqomah mungkin tilawah Qur'annya bisa khatam sampai 3 kali.Masya Allah.

 

Proses selanjutnya setelah kita sering membaca Al - Qur'an kita mulai meningkatkan kemampuan diri kita dengan menghafal Al - Qur'an.Mulai dari surat - surat yang ayat - ayatnya sedikit dulu baru ke surat - surat atau juz selanjutnya.


Bagaimana cara kita menerapkan agar anak - anak kita bisa atau mau bertilawah ataupun menghafalkan Al- Qur'an.


Tahapan pendidikan Alquran sejak dini


🌹usia dini 0-4 th hafalan,

fase ini memang fase menyimpan informasi dan stimulasi indera dengar. Sudah banyak yang menyarankan usia ini anak sudah mendengarkan 30 juz Alquran. Usia ini memang hafalan lebih dahulu karena belum ada proses memahami. 


🌹usia 4-6 tahun stimulasi berpikir,

alquran mulai diterjemahkan dan dirangsang untuk dipahami, menuntut kreatifitas ortu agar anak berproses memahami alquran sambil melanjutkan hafalan. Berikan tsaqafah dasar untuk membangun pondasi aqidah Islam. Usia ini proses terbentuknya pola berpikir. 


🌹usia 6-10 th 

fase hafalan mulai dimutqinkan plus tsaqafah Islam lebih lengkap dan rinci. Alquran sudah nafasnya anak dan Alquran dijadikan sumber hukum yang berpengaruh pada amal. 


🌹Usia 10 th diharapkan anak sudah memiliki kepribadian Islam pola pikir dan pola sikap yang qurani.

Yang perlu di ingat:


🎯Ajari anak menghafal dulu baru memahami alquran


🎯yang menghubungkan anak dan orang tua di surga bukan hafalan Alquran, tapi keimanan yang diajarkan orang tua dan anak mengikuti keimanan itu. Salah satu keimanan itu anak iman pada Alquran karenanya ia menghafal, memahami, mengamalkan dan mendkwahkan. jadi menghafal karena dorongan iman....


🎯sejatinya alquran itu adalah ma'lumah sabiqoh yang digunakan untuk menilai benda, perbuatan dan pemikiran, jika itu larangan dia akan tinggalkan dan rubah sesuai alquran jika itu perintah maka dia akan amalkan.


🎯Kalau hafalan Alquran hanya sekedar kumpulan informasi yang disimpan diotak, tidak akan terjadi proses memahami, Maka perlu menaikkan level berpikir anak2 penghafal menjadi mustanir dengan alquran.


Tapi yang terpenting dari itu adalah kita sebagai orang tua harus menjadi contoh yang nyata.Bagaimana kita mengharapkan ank kita menjadi pembaca Al - Qur'an ataupun penghafal Al - Qur'an jika para orang tuanya tidak pernah membaca Al - Qur'an.


Tapi sekarang di sekitar kita juga sudah mulai banyak hadir lembaga- lembaga pendidikan Al Qur'an yang mengajarkan khusus untuk tilawah dan hafidz Al- Quran.

*Cara menyiasati waktu agar kita selalu bersama Alquran dengan cara antara lain:*


1. Mengenali ritme kita sehari -hari. Misalnya berapa jam waktu yang kita khususkan untuk Alquran dan kapan saja saat kita membacanya.


2. Memanfaatkan peluang waktu-waktu jeda untuk membaca Alquran. Misalnya saat waktu salat, saat waktu duha, dan saat malam hari.


Ada beberapa jenis kebersamaan dengan Alquran antara lain:


1. Belajar membacanya dengan baik dan benar. Misalnya belajar dengan guru ngaji.


2. Membaca bisa melalui mushaf/aplikasi, Mempunyai waktu khusus dan target untuk membaca Alquran.


3. Saat beraktivitas. Misalnya saat menyetir, saat masak kita menyetel murotal.


4. Menghapal/murajaah dengan cara ada waktu khusus dan ada yang menyimak bacaan kita.


5. Memahami kandungan Alquran dengan cara mempelajari bahasa Arab walaupun sedikit, membaca terjemahnya, dan mempelajari tafsirnya.


6. Mengamalkan Alquran dengan cara merenungkan dan memikirkan secara mendalam, mengamalkan dengan pemahaman dan terbuka untuk dikoreksi terhadap kemungkinan kesalahan dalam memahami dan mengamalkan.


“Dekatnya kita dengan Alquran tidak hanya untuk mendapat pahala dari Allah, tetapi sebagai motivasi bagi anak-anak kita agar mereka juga bisa akrab dengan Alquran,” 


Semoga bermanfaat .


Kota Hujan,19 April 2023

28 Ramadan 1444 H

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini