Hari Raya Selaksa Rasa


_Allahu Akbar_

_Allahu Akbar_

_Allahu Akbar_

_La ilaha illallahu wallahu Akbar_

_Allahu Akbar walillah ilham_


Gema takbir menggema di seantero penjuru kampung.Diiringi dengan suara beduk yang bertalu - talu dipukul oleh para anak - anak kecil mengiringi takbir .Menandakan bahwa Ramadan telah usai dan Hari Raya Idul Fitri pun tiba.


Alhamdulillah ,tak terasa akhirnya Ramadan tahun ini harus berakhir

Setelah sebulan penuh kita melaksanakan ibadah puasa akhirnya Ramadan pun harus berlalu jua.

Perasaan berkecamuk,mulai dari senang,sedih,bahagia, semua jadi satu.Dan tidak bisa diucapkan dengan kata - kata.


Sedih,karena ini puasa yang pertama kali dilalui tanpa ayah dan bunda tercinta.Karena Sang Ayah memang sudah lama meninggal dunia tapi Ibu baru saja meninggal ,baru sekitar 2 bulan yang lalu.Jadi benar - benar sangat terasa kesedihan didalam hati.Terlebih sedihnya karena tahun ini tidak bisa mudik untuk berziarah ataupun bersilaturahmi bersama keluarga di Medan.


Kecewa ,hadir rasa kecewa karena belum maksimal ibadah dibulan Ramadan ini.Mulai dari tilawah yang masih malas - malasan,sholat juga masih sering lewat dari waktu utama.Sedeqah juga masih sangat minim.Jadi merasa malu.Karena ibadah masih sangat kurang sekali.Merasa sok sibuk yang tak jelas.


Bahagia ,merasa sangat bahagia karena ini puasa pertama bersama suami dan anak perempuan pertama.

Suami memang karena selama 2 tahun terakhir ini mengurus dan menjaga kedua orang tuanya di Medan.Karena Sang Bapak Mertua lagi sakit.

Dan anak perempuan pertana yang merantau bekerja selama ini dijakarta akhirmya pulang kerumah,setelah 6 bulan belum pulang - pulang.Kebahagiaan seorang ibu bila bisa berkumpul dengan anak - anaknya.Terlebih sedih ketika dia pulang cuma minta makan di suapin dan mau tidur sama bunda.Putri pertama kami ini memang sangat manja.Walaupun usianya sudah hampir 23 tahun tapi kelakuannya masih seperti anak - anak.


Lebih bahagia karena baru tahun ini Ikhsan putra bungsu berhasil puasanya full sampai magrib.Biasanya hanya setengah hari, lebih fokus ibadahnya ,dan mau mengikuti pesantren kilat setiap hari Jumat,Sabtu dan Minggu selama Ramadan.


Alhamdulillah juga putri kedua bisa khatam tilawah Al- Qurannya,walaupun diselingi haidh diawal waktu dan akhir Ramadan.


Banyak hikmah dan berkah yang bisa di rasakan di Ramadan tahun ini.Terlalu banyak nikmat rezeki yang telah Allah berikan.


_Fa bi ayyi ala robbi kuma tukaziban_

_Maka nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan?_


Alhamdulillah bin nikmah hanya bisa berucap syukur atas semuanya.Hanya bisa berharap semoga dipertemukan di Ramadan tahun depan.


_Dari jendela rumah yang terpaku_

_terpantul nyata seikat ketupat_

_Memanggil- manggil hati sanubari bertanya kapan lebaran tiba?_

_resah dan gelisah bertalu- talu,bagai genderang mau perang_

_Aroma bumbu rumah sebelah beriring bau gas yang hampir habis_

_Deru mesin blender tetangga samping rumah sebelah beradu dengan bunyi suara token listrik yang menggema_

_Dilema rumput sendiri tak lebih hijau dari rumput tetangga_

_Entah mengapa aku tak berdaya_

_target Ramadan tak jua tercapai_

_sementara sang tamu berkemas hendak pergi_

_Ramadan pergi tapi tahun depan pasti akan kembali_

_tapi jika kita yang pergi,tak mungkin akan kembali_

_Selamat hari raya idul fitri_

_Jumat ataupun Sabtu bagi kami sama saja_

_Yang penting ada reziki untuk merayakannya_


Kota Hujan,23 April 2023

1 Syawal 1444 H

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini